Wukuf di Arafah sebagai Media Pembentukan Karakter Muslim: Kajian Nilai-Nilai Spiritual dan Sosial dalam Perspektif Islam
Isi Artikel Utama
Abstrak
Wukuf in Arafah, as the core of the Hajj, has not been studied in depth in relation to the formation of Muslim character and the actualization of spiritual and social values in contemporary life. This article aims to examine the spiritual and social meaning of wukuf in Arafah based on the experience of pilgrims from the city of Padangsidimpuan, as well as its relevance in the formation of authentic and applicable Islamic character in contemporary life. This study uses a descriptive qualitative approach with data collection techniques through in-depth interviews with pilgrims from Padangsidimpuan City. Data analysis was carried out through the stages of reduction, presentation, and drawing conclusions according to the Miles and Huberman model. The results of the study show that wukuf is not only the peak of ritual hajj, but also a reflective moment that gives birth to self-awareness, a sense of repentance, and existential closeness to Allah SWT. This process internalizes Islamic values such as sincerity, patience, and responsibility, which are reflected in behavior change and improvement in the quality of worship after returning from Hajj. Socially, the experience of wukuf shapes equality, solidarity, and concern between worshippers, which continues in the community life in Padangsidimpuan. This research also shows the relevance of these values in facing the challenges of contemporary Muslim life. The main conclusion highlights that wukuf in Arafah is a transformative moment that shapes the character of Muslims spiritually and socially through the internalization of Islamic values and solidarity.
Wukuf di Arafah, sebagai inti ibadah haji, belum banyak dikaji secara mendalam dalam kaitannya dengan pembentukan karakter Muslim dan aktualisasi nilai-nilai spiritual serta sosial dalam kehidupan kontemporer. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji makna spiritual dan sosial wukuf di Arafah berdasarkan pengalaman jemaah haji asal Kota Padangsidimpuan, serta relevansinya dalam pembentukan karakter keislaman yang otentik dan aplikatif dalam kehidupan kontemporer. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam terhadap jemaah haji asal Kota Padangsidimpuan. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan sesuai model Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa wukuf bukan hanya puncak ibadah haji secara ritual, tetapi juga momen reflektif yang melahirkan kesadaran diri, rasa tobat, dan kedekatan eksistensial dengan Allah SWT. Proses ini menginternalisasi nilai-nilai keislaman seperti keikhlasan, kesabaran, dan tanggung jawab, yang tercermin dalam perubahan perilaku dan peningkatan kualitas ibadah setelah kembali dari haji. Secara sosial, pengalaman wukuf membentuk kesetaraan, solidaritas, dan kepedulian antar jemaah, yang terus berlanjut dalam kehidupan bermasyarakat di Padangsidimpuan. Penelitian ini juga menunjukkan relevansi nilai-nilai tersebut dalam menghadapi tantangan kehidupan Muslim kontemporer. Kesimpulan utama menyoroti bahwa wukuf di Arafah merupakan momen transformatif yang membentuk karakter Muslim secara spiritual dan sosial melalui internalisasi nilai-nilai keislaman dan solidaritas.
##plugins.themes.bootstrap3.displayStats.downloads##
Rincian Artikel

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Cara Mengutip
Referensi
Abdullah, M. S. (2020). Nilai Ketauhidan dalam Wukuf Arafah. Jurnal Pemikiran Islam, 8(3), 78–90.
Adilah, M. F. (2023). Takhrij Hadis tentang Badal Haji. OSF Preprints. https://doi.org/10.31219/osf.io/gyxjh
Agustriani, A., & Fauziyah, U. (2022). Pilar-Pilar Islam sebagai Sarana Pembentukan Kecerdasan Emosional dan Spiritual. Multazam: Jurnal Manajemen Haji dan Umrah, 2(1). https://doi.org/10.32332/multazam.v2i1.4742
Al Qaradewi, Y. (2018). Wukuf di Arafah dan Pembentukan Karakter Muslim. Jurnal Dakwah dan Komunikasi, 10(2), 200–215.
Cahyani, A. I. (2020). Pelaksanaan Haji melalui Penerapan Formal dalam Peraturan Haji di Indonesia. El-Iqthisadi: Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 1(2). https://doi.org/10.24252/el-iqthisadi.v1i2.11677
Deswara, P. (2022). Implementasi Perorganisasian untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan Ibadah Haji. Multazam: Jurnal Manajemen Haji dan Umrah, 2(2). https://doi.org/10.32332/multazam.v2i2.5770
Farid, M. (2016). Pembentukan Jati Diri Muslim melalui Ibadah Haji. Jurnal Keislaman dan Pendidikan, 4(2). https://doi.org/10.24252/taalum.v4i2.4983
Hamdi, M., Satria, R., & Yustiani, D. (2024). Spiritualitas Pemimpin Agama dalam Masyarakat Tarekat. Jurnal Theologia, 35(1). https://doi.org/10.24090/theo.v35i1.8821
Hapsoh, A. S. (2020). Manajemen Pelayanan pada KBIH Salman ITB dalam Meningkatkan Kualitas Calon Jamaah. Tadbir: Jurnal Manajemen Dakwah, 5(2). https://doi.org/10.15575/tadbir.v5i2.2097
Hassan, A. (2022). Dimensi Fikih Wukuf Arafah. Jurnal Studi Islam, 15(2), 123–135.
Ilma, M. (2024). Paradigma Fiqh Nawāzil dalam Problematika Mina Jadid pada Pelaksanaan Ibadah Haji. Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam, 10(2). https://doi.org/10.31332/zjpi.v10i2.10309
Jatisari, M. A., Diana, S. F., & Musyafa’ah, N. L. (2023). Haji Virtual melalui Metaverse untuk Mencegah Penyebaran Covid-19 Perspektif Hukum Islam. Ma’mal, 4(1). https://doi.org/10.15642/mal.v4i1.151
Mahfudz, A. (2015). Al-Ibda’ fi Madarri al-Ibtida’. Kairo: Dar al-Fikr. (Reinterpretasi konseptual melalui: https://app.dimensions.ai/details/publication/pub.1108396523)
Makruf, A. F. R. (2022). Problematika Puasa Arafah dan Tarwiyah. Al-Afaq: Jurnal Ilmu Falak dan Astronomi, 4(2). https://doi.org/10.20414/afaq.v4i2.5269
Mauludianah, M., Syu’aibi, M. M., & Sukamto. (2019). Analisis Strategi Pemasaran Tabungan Mabrur di Bank Syariah Mandiri KCP Pandaan Pasuruan. Malia, 10(2). https://doi.org/10.35891/ml.v10i2.1450
Muhammad, M. R. (2016). Wukuf di Arafah: Inti Ibadah Haji. Pustaka Haji.
Nasir, H. (2017). Ibadah Haji dan Makna Spiritualnya. Penerbit Islamika.
Nizam, A. (2021). Perbedaan Pendapat dalam Penentuan Arah dan Waktu Ibadah (Perbandingan Metodologi Syar’i dan Sains). Muqaranah, 5(1). https://doi.org/10.19109/muqaranah.v5i1.9206
Noviyanti, D. (2017). Pentingnya Kepuasan Pelanggan Bagi Travel Haji dan Umroh di Banjarmasin. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 16(31). https://doi.org/10.18592/alhadharah.v16i31.1754
Nurrahim, M., & Zamimah, S. (2024). Lima Rukun Islam dalam Perspektif Hierarki Kebutuhan Maslow. Jurnal Pemikiran Keislaman, 7(1). https://doi.org/10.24252/kalamuna.v7i1.5247
Setiana, I. (2017). Analisis Penerapan Akad Qard Wal Ijarah pada Pembiayaan Talangan Haji. Raushan Fikr, 3(2). https://doi.org/10.24090/jimrf.v3i2.1019
Sudarto, A., Nita, M. W., & Cahyono, K. (2023). Maqashid Syariah dalam Management Penyelenggaraan Ibadah Haji. Multazam: Jurnal Manajemen Haji dan Umrah, 3(1). https://doi.org/10.32332/multazam.v3i1.7059
Sulaiman, S. (2019). Pelaksanaan Wukuf di Arafah: Perspektif Sejarah dan Hukum Islam. Jurnal Ilmu Syariah, 12(1), 45–60.
Syahril, D. S., Isnanto, R. R., & Kridalukmana, R. (2016). Aplikasi Panduan Ibadah Haji Berbasis Android. Jurnal Teknologi dan Sistem Komputer, 4(3), 442–449. https://doi.org/10.14710/jtsiskom.4.3.2016.442-449
Syaikhu, S. (2020). Istitha’ah dalam Haji (Studi Tematik Tafsir Ahkam Surah Ali Imran Ayat 97). eL-Mashlahah: Jurnal Hukum Islam dan Pranata Sosial, 10(1). https://doi.org/10.23971/maslahah.v10i1.1792
Usman, I., & Fath, A. (2020). Nilai-Nilai Tauhid dalam Rukun Islam: Kajian Karakter Keislaman. Jurnal Studi Keislaman dan Pendidikan Islam, 5(2). https://doi.org/10.24042/terampil.v5i2.7393
Wahyuni, S., Ipandang, I., & Sakkirang, S. (2021). Tinjauan Hukum Islam terhadap Pembiayaan Ibadah Haji Melalui Hutang. Fawaid: Sharia Economic Law Review, 1(2). https://doi.org/10.31332/flr.v1i2.2849
Wasisto, I. (2015). Kesalehan Sosial dan Perubahan Identitas Kelas Menengah Muslim di Indonesia. Jurnal Antropologi Indonesia, 36(2). https://doi.org/10.7454/jai.v36i2.3436
Yuridka, F., Zaenuddin, Z., & Pratama, S. (2021). Aplikasi Pelayanan Program Haji dan Umrah Prioritas. Technologia, 12(3). https://doi.org/10.31602/tji.v12i3.5176
Yusro, M. (2018). Dampak Haji terhadap Etos Kerja dan Integritas Sosial Jamaah. Jurnal Transformasi Sosial, 3(1). https://doi.org/10.24014/ts.v3i1.6711
Zakiruddin, M. A. (2021). Problematika Regulasi Pengelolaan Dana Abadi Umat. Media Syariah, 23(1). https://doi.org/10.22373/jms.v23i1.9494
Zulfa, N. (2018). Nilai-Nilai dan Makna Bimbingan Konseling Islam dalam Hadis Shahîh Bukhari. Religia: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 20(2). https://doi.org/10.28918/religia.v20i2.854